Warung Penajem: Cerpen Karya Ahmad Tohari yang Sungguh Tak Terduga

Dipublikasikan oleh Christian Hadinata | XII MIPA 7 / 10

Teks Kritik Warung Penajem Karya Ahmad Tohari

Christian Danny / XII MIPA 7 – 09 dan Christian Hadinata / XII MIPA 7 – 10

Cerpen “Warung Penajem” (2013) merupakan salah satu cerpen yang dibuat oleh Ahmad Tohari, seorang sastrawan asal Indonesia. Pada teks ini, kami akan menyampaikan kritik mengenai cerita pendek “Warung Penajem”.

Cerpen ini menceritakan kondisi kemiskinan yang dialami oleh keluarga seorang petani yang bernama Pak Kartawi. Diceritakan bahwa kemiskinan ini mendorong istri Pak Kartawi, Jum untuk menghalalkan segala cara untuk memajukan usahanya, yakni seorang pedagang yang berjualan di toko. Pak Kartawi sendiri diceritakan sebagai seorang suami yang peduli terhadap keluarga dan istrinya namun, ia merasa harga dirinya diinjak ketika istrinya menggunakan penglaris. Penglaris tersebut membutuhkan penajem yang bisa berupa pengorbanan hewan, duit maupun tubuh orang yang ingin menggunakan tersebut, dan Jum memilih opsi terakhir. Cerita kemudian memuncak dengan adanya perdebatan antara Pak Kartawi dan Jum dan berakhir pada Pak Kartawi yang memutuskan untuk pergi dari rumahnya selama 3 hari. Pak Kartawi kemudian kembali pada hari ke-4 namun masih dengan perasaan yang campur aduk.

Cerpen karangan Ahmad Tohari menampilkan cerita yang sesuai dengan kondisi masyarakat di desa yang masih relevan hingga saat ini, yakni masih banyak masyarakat desa yang menghalalkan segala cara untuk bisa memajukan usaha dan mendapatkan keuntungan. Hal ini dicerminkan pada istri Pak Kartawi, Jum yang ingin memajukan tokonya dengan menggunakan penglaris.

Gaya bahasa yang digunakan oleh Ahmad Tohari dalam cerpen deskriptif dan dapat menggugah imaji pembaca. Selain menggugah imaji pembaca, Ahmad Tohari juga banyak menggunakan majas, seperti personifikasi, metafora dan eufemisme. Diksi yang digunakan juga sangat bervariasi, namun variasi ini terkadang membuat pembacanya bingung jika belum memiliki perbendaharaan kata Bahasa Indonesia yang luas. Secara keseluruhan, cerpen garapan Ahmad Tohari ini memiliki cara penulisan yang menarik, topik yang dibawakan benar-benar dalam dan relevan sehingga membuat pembaca sedikit tercengang saat membaca karya ini untuk pertama kalinya.

Foto Christian Danny/09(Kiri) dan Christian Hadinata/10(Kanan)

TAGS

No Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *