Indonesia terkenal dengan kekayaan alam dan kebudayaannya yang beragam. Indonesia tentu memiliki produk dan karya yang dapat diminati oleh masyarakat Indonesia hingga luar negeri. Namun pada kenyataannya, masyarakat Indonesia lebih memilih untuk menggunakan produk impor dibandingkan produk lokal. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan beberapa hal, yaitu barang yang lebih murah, kualitas produk yang lebih bagus, dan gengsi atau fomo.
Produk impor rata rata memiliki harga yang lebih murah, terutama produk-produk yang sering kita jumpau seperti peralatan rumah tangga, alat tulis, dan lain sebagainya. Dengan harga produk yang lebih murah, masyarakat dapat mengalokasikan dananya untuk kebutuhan kebutuhan yang lebih primer, misalnya sembako, bahan bakar, dan lainnya. Selain harganya yang lebih murah, kualitas dari barang impor juga sama dengan produk lokal, bahkan bisa lebih baik. Produk impor biasanya diproduksi menggunakan teknologi yang canggih dan modern. Dengan harga yang murah dan kualitas yang bagus, tidak heran jika masyarakat Indonesia lebih senang menggunakan produk impor. Selain kedua faktor tersebut, penyebab masyarakat lebih memilih produk impor adalah karena gengsi dan fomo. Masyarakat Indonesia menilai bahwa produce impor adalah produk yang mewah dan bernilai lebih dari produk lokal sehingga masyarakat berlomba-lomba untuk membeli barang-barang tersebut padahal kenyataannya tidak selalu seperti itu.
Adapun indikator-indikator yang dapat dilihat bahwa masyarakat Indonesia lebih senang menggunakan produk impor yaitu bertambahnya toko atau brand impor di dalam tempat perbelanjaan dan naiknya jumlah permintaan produk impor. Dalam sehari-hari, saat sedang berjalan dalam mall, bola sering kau melihat toko-toko seperti OH-Some dan Miniso yang keduanya merupakan brand dari China. Tempat-tempoh seperti itu selalu ramai dengan pengunjung, berbeda dengan pasar lokal seperti pasar atom. Walaupun keduanya menjual barang -barang yang sama, toko yang menjual barang impor lebih memiliki banyak peminat. Karena peminatnya yang banyak, maka permintaan akan barang impor juga bertambah seiring dengan kertolannya waktu. Apalagi toko-toko tersebut sudah memiliki fitur online shop, masyarakat tidak perlu datang ke toko aslinya dan bisa langsung order secara online. Hal tersebut mendorong permintaan akan barang impor.
Contoh kasus yang terjadi dalam masyarakat adalah rusaknya perekonomian lokal. Seperti pula sebelumnya, masyarakat Indonesia gemar berbelanja pada toko-toko seperti OH-Some, Miniso, dan lain sebagainya yang mana toko-toko tersebut merupakan toko yang menjual produk impor. Akibatnya, toko-toko yang menjual barang-barang lokal menjadi tidak laku karena harganya yang dianggap terlalu mahal serta kualitas yang kurang baik. Contoh yang dapat dilihat adalah Poser Atom. Pacla jaman dulu saat teknologi belum berkembang, pasar atom menjadi pusat perbelanjaan yang banyak dikunjungi. Disana menjual beraneka ragam barang lokal, mulai dari peralatan rumah tangga, aksesori, peralatan menjahit, baju daster, dan lain sebagainya. Tetapi, pada masa sekarang, pasar Atom menjadi sepi peminat. Banyak yang berpindah ke tempat-tempat lain yang menjual produk serupa. Akhirnya, satu persatu stand milik pengusaha lokal mulai tutup. Hal tersebut merugikan masyarakat. Tidak hanya penjual di Pasar Atom, namun juga penjual-penjual produk lokal & pasar-pasar lokal.
Kita sebagai masyarakat Indonesia bisa membantu memulihkan pengusaha produk-produk lokal. Sebago individu,, kita bisa mendukung pengusaha lokal dengan cara membeli produk-produk mereka serta mengurangi perilaku konsumtif terhadap pembelian produk impor. Pengusaha lokal pun juga harus meningkatkan kualitas produk mereka dan memberi harga yang sepadan. Sebagai masyarakat, kita bisa bekerja sama dalam membentuk komunitas yang sehat dan mendukung pengusaha-pengusaha lokal yang menjual barangnya. Kita juga bisa saling mengedukasi masyarakat mengenai cinta terhadap produk lokal. Selain itu, kita bisa mengedukasi masyarakat mengenai “online shopping” agar pengusaha-pengusaha lokal yang menjual produk lokal bisa bersaing dengan yang menjual produk impor. Untuk negara, negara bisa mencoba untuk membatasi produk-produk impor yang masuk ke dalam Indonesia dan memberikan pendidikan kepada masyarakat. Masyarakat-masyarakat yang pengangguran dapat dilatih untuk membantu memproduksi produk lokal dan membantu mengenalkan kepada seluruh marycracial bahwa produk lokal juga tidak kalah bagus dan berkualitas dibanding dengan produk impor. Selain itu, negara juga bisa melakukan inovası teknologi dan memperkenalkannya kepada masyarakat mengenai teknologi tersebut agar masyarakat bisa menghasilkan produk-produk lokal dengan kualitas bagus dan harga yang murah.
Walaupun masyarakat Indonesia lebih senang menggunakan produk impor, tetapi masyarakat Indonesia juga harus memahami kondisi dan tetap mendukung produk-produk lokal dengan cara mengurangi perilaku konsumtif, mengikuti perkembangan teknologi seperti “online shopping”, mengedukasi masyarakat untuk lebih mencintai produk lokal, dan melakukan inovasi teknologi agar produk- produk lokal dapat bersaing dengan produk impor di Indonesia sehingga bisa mencapai ke luar negeri dan membuntlion bahwa produk lokal milik Indonesia berkualitas.
No Responses