Hari itu kami melakukan latihan bersama sie acara, dan suasananya terasa berbeda karena ada kehadiran tiga sosok penting: Maam Vian, Pak Bima, dan Pak Yogi. Mereka menjadi “penonton” khusus kami hari ini, memberikan pandangan dari sudut yang benar-benar netral, seperti halnya penonton di hari H nanti yang tidak tahu apa-apa tentang jalan cerita drama kami.
Latihan berjalan cukup lancar, tetapi tentu saja ada banyak masukan yang kami terima. Komentar-komentar dari Maam Vian, Pak Bima, dan Pak Yogi sangat membantu. Mereka mengungkapkan hal-hal yang mungkin luput dari perhatian kami, seperti transisi yang kurang halus, ekspresi yang kurang meyakinkan, atau dialog yang kurang terdengar jelas.
Saya merasa sangat beruntung bisa mendapatkan umpan balik langsung dari mereka. Kehadiran mereka memberikan kami perspektif baru, membuka mata kami tentang apa yang perlu diperbaiki agar penampilan kami nanti benar-benar memukau. Sebagai orang luar yang tidak terlibat dalam proses latihan sebelumnya, kritik mereka terasa objektif dan sangat konstruktif.
Latihan ini menjadi pengingat bahwa drama bukan hanya soal apa yang kami tampilkan, tetapi juga bagaimana penonton akan merasakannya. Dengan semua masukan yang kami terima, kami semakin termotivasi untuk memperbaiki kekurangan dan memberikan yang terbaik di hari H nanti!
No Responses