Oleh : Caroline Joanne Suseno XII MIPA7/07 dan Jophiel Nuralim XII MIPA 7/23
The Wild Robot adalah film animasi yang bercerita tentang Roz, sebuah robot yang terdampar di sebuah pulau terpencil setelah kapal yang mengangkutnya hancur. Dalam upayanya untuk bertahan hidup, Roz mulai menjalani hidup sebagai bagian dari alam sekitar, berinteraksi dengan berbagai hewan, dan akhirnya merawat seekor anak angsa yang ditinggalkan. Sepanjang perjalanan ini, Roz menghadapi tantangan fisik dan emosional yang mengajarkan dia tentang cinta, tujuan hidup, dan pengorbanan. Di balik cerita yang sederhana, film ini membawa tema-tema mendalam tentang kehidupan, teknologi, dan hubungan antar makhluk hidup. Meskipun sebagian besar film ini berlatar alam yang indah, adanya ancaman dari robot lain yang lebih kejam menjadi elemen penggerak dalam narasi.
Tokoh utama, Roz, adalah robot yang memiliki teknologi canggih namun mengalami perkembangan karakter yang signifikan. Seiring berjalannya waktu, dia tidak hanya menjadi robot yang rasional tetapi juga mulai menunjukkan empati, kasih sayang, dan pengorbanan, khususnya dalam hubungannya dengan anak angsa yang dirawatnya. Transformasi ini memberi kedalaman pada karakter Roz, yang sebelumnya hanya diprogram untuk bertahan hidup, menjadi sosok yang lebih manusiawi.
Namun, film ini kurang memberi ruang untuk karakter pendukung, seperti hewan-hewan lain di pulau itu, untuk berkembang lebih jauh. Beberapa karakter hewan memang berperan penting dalam narasi, tetapi pengembangan mereka terkesan terbatas. Misalnya, gosling yang diasuh Roz, meskipun memiliki peran emosional yang kuat, tetap berada dalam bayang-bayang Roz tanpa banyak eksplorasi tentang kepribadian atau konflik batin mereka.
Alur film ini cenderung sederhana dengan fokus pada pencarian tujuan hidup oleh Roz. Cerita dimulai dengan Roz yang naif dan optimis, tetapi segera diguncang oleh kerasnya kehidupan di dunia luar. Hal ini membentuk inti dari film ini yaitu sebuah perjalanan spiritual untuk menemukan tujuan hidup yang lebih besar daripada sekadar bertahan hidup. Meskipun alur ini bisa dianggap klise, film ini berhasil menghadirkan tema yang mendalam melalui penekanan pada pengorbanan, cinta, dan pencarian makna hidup.
Namun, pacing film ini cenderung lambat, terutama di bagian-bagian introspektif. Tidak adanya konflik eksternal yang kuat, selain ancaman dari robot lain yang datang dalam beberapa adegan, sehingga cerita terasa lebih monoton. Bagi penonton yang lebih menyukai plot yang cepat dan penuh aksi, film ini mungkin terasa kurang dinamis.
Film ini mengangkat tema-tema besar tentang hidup, tujuan, dan kasih sayang. Amanatnya mengajak penonton untuk merenungkan makna hidup yang lebih dalam—bahwa hidup bukan hanya tentang bertahan hidup, tetapi tentang memberi dan menerima cinta. Ada unsur spiritual yang kental dalam narasi ini, dengan referensi kepada cerita Eden yang menggambarkan Roz yang seperti “diusir” dari dunia ideal dan memulai pencarian untuk menemukan tujuan sejatinya.
Namun, tema-tema religius ini bisa terasa terlalu mencolok bagi sebagian penonton, khususnya mereka yang tidak menginginkan pesan yang terlalu moralistik. Meski demikian, film ini tetap menyampaikan pesan universal tentang pentingnya cinta dalam kehidupan.
Secara visual, The Wild Robot menawarkan gaya animasi yang lembut dengan nuansa watercolor yang sangat menawan. Meskipun tidak se-flashy film-film seperti Spider-Verse, animasi film ini menonjolkan keindahan alam dengan detail yang halus dan warna-warna yang menenangkan. Musik yang mengiringi film ini juga sangat mendukung suasana introspektif dan menguatkan tema film.
Secara keseluruhan, The Wild Robot adalah film animasi yang menawarkan pengalaman menonton yang mendalam dan emosional. Meskipun alur cerita terasa sederhana dan ada beberapa kekurangan dalam pengembangan karakter pendukung, film ini berhasil menyampaikan tema-tema besar tentang cinta, tujuan hidup, dan pengorbanan dengan cara yang lembut dan menyentuh. Visual dan musik yang memukau menjadi pelengkap sempurna bagi pesan moral yang ingin disampaikan.
Namun, bagi penonton muda atau mereka yang mengharapkan film dengan alur cepat dan penuh aksi, The Wild Robot mungkin terasa kurang menarik. Penekanan pada tema religius dan filosofi hidup yang mendalam juga bisa membuat film ini terasa lebih berat bagi sebagian orang.
Dengan semua kekuatan dan kelemahannya, The Wild Robot tetap menjadi karya yang layak untuk ditonton, terutama bagi mereka yang mencari animasi dengan kedalaman emosional dan tema yang kuat.

Caroline Joanne (07) & Jophiel Nuralim (23)
No Responses