Antara Keseruan dan Tantangan di Bangsal Lazaris

Latihan selanjutnya untuk uprak umum membawa kami ke tempat baru, Bangsal Lazaris di sekolah. Suasana di sana terasa berbeda; lebih luas dan lebih nyaman, seolah memotivasi kami untuk tampil lebih baik. Latihan kali ini merupakan jadwal resmi, jadi hampir semua anggota hadir dan masing-masing mulai menjalankan perannya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Yang membuat hari itu menyenangkan adalah bagaimana setiap seksi (sie) bekerja dengan baik. Tim dekorasi mulai menyusun properti, tim kostum mengatur pakaian yang akan dipakai, dan tim teknis sibuk memastikan semua peralatan berjalan lancar. Seluruh ruangan dipenuhi semangat kerja dan gelak tawa. Kami bahkan sempat mengabadikan beberapa momen lucu di sela-sela persiapan.
Namun, ketika tiba saatnya kami tampil di depan untuk menjalankan latihan penuh, realita mulai berbicara. Sutradara kami, yang sangat detail, mengungkapkan bahwa latihan kali ini belum efektif. Banyak teman lupa bagian mereka—entah dialog, gerakan, atau posisi di panggung. Hal ini membuat alur cerita yang seharusnya berjalan mulus malah tersendat di beberapa bagian.
Walaupun ada sedikit teguran dari sutradara, kami tahu bahwa itu adalah bagian dari proses. Kami pun memanfaatkan waktu istirahat untuk berdiskusi dan menghafal ulang bagian masing-masing. Meski ada rasa lelah, momen ini justru semakin mendekatkan kami sebagai sebuah tim.
Latihan di Bangsal Lazaris hari itu bukan hanya soal mempersiapkan penampilan, tetapi juga menjadi pelajaran penting tentang kerja keras dan tanggung jawab. Kami sadar, jika ingin memberikan yang terbaik, kami harus lebih fokus dan disiplin. Tantangan ini justru membuat kami semakin bersemangat untuk latihan berikutnya!
No Responses